Prespektif Sosiokultural Dalam Pendidikan Indonesia

TOPIK 5. AKSI NYATA

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? 

Sebelum memulai topik ini, saya berpikir bahwa akan dijelaskan apa yang dimaksud dari perbedaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD. Kemudian, akan diuraikan lebih lanjut mengenai cara menentukan scaffolding yang tepat dan bagaimana merancangnya serta penerapan yang efektif di dalam kelas. Saya juga berpikir bahwa materi scaffolding penting untuk dipahami oleh seorang guru untuk melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik dan membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan peserta didik.

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

  • Mempelajari bahwa dalam konsep scaffolding pada ZPD peserta didik, meyakini bahwa peserta didik secara aktif membangun pengetahuan, dan bahwa pengetahuan ini dibangun dalam konteks sosial sehingga pembelajaran menekankan diperlukan interaksi belajar atau bekerja bersama dengan kelompok karena perkembangan kemampuan seseorang tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial, dan sebagai bentuk fundamental dalam belajar adalah partisipasi dalam kegiatan sosial.
  • Scaffolding berarti memberikan sejumlah besar bantuan peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran kemudian mereka akan mengambil alih tangung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pembelajaran, memberikan contoh ataupun yang lain sehinggga memungkinkan siswa tumbuh mandiri. Oleh karena itu, saat pembelajaran berlangsung, guru tidak boleh mengurangi perananya sebagai ahli untuk memberikan scaffolding atau mendampingi peserta didik dalam belajar
  • Gagasan Vygotsky mengenai pendidikan memimpin pembangunan akan tetapi, berbeda faktanya dengan pandangan Vygotsky bahwa kegiatan belajar saat ini sering disalahgunakan untuk memasukkan segala jenis kegiatan yang tergabung dalam pelajaran kelas dan sangat sulit untuk menemukan aktivitas belajar yang nyata di lingkungan sekolah.
  • Dalam konsep scaffolding, pendidik harus berusaha untuk mengembangkan motif baru kegiatan belajar di luar utilitas langsung,  misalnya, minat kognitif, kesenangan penyelidikan ke yang tidak diketahui, dan kegembiraan kesempurnaan diri.

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

  • Mempelajari adanya beragam pendapat terkait pemahaman mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi pembelajaran peserta didik di dalam kelas.
  • Saya bersama dengan rekan kelompok saling berdiskusi bahwa scaffolding pada ZPD merupakan serangkaian proses pembelajaran di dalam kelas yang bertujuan untuk menjembatani peserta didik memaksimalkan kemampuan potensialnya. Penerapan scaffolding di dalam kelas dibutuhkan untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.
  • Saya bersama dengan rekan-rekan menyimpulkan bahwa kami telah siap dan merasa tertantang dengan semangat dedikasi yang tinggi untuk menerapkan konsep scaffolding pada ZPD dengan mempertimbangkan keberagaman karakteristik peserta didik di dalam kelas.

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

  • MATERI

Saya menyimpulkan hal penting yaitu secara ringkas, konsep scaffolding menurut Vygotsky yaitu peserta didik perlu belajar dan bekerja secara berkelompok sehingga dapat saling berinteraksi dan diperlukan bantuan guru terhadap peserta didik lain dalam kegiatan pembelajaran. Scaffolding yang diberikan dapat berupa dukungan terhadap peserta didik dalam menyelesaikan proses belajar dapat berupa keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, strategi pembelajaran, keragaman model pembelajaran, bimbingan pengalaman dari pembelajar, fasilitas belajar, dan iklim belajar peserta didik dari orang tua di rumah dan pembelajar di sekolah. Dukungan belajar yang dimaksud di sini adalah dukungan yang bersifat konkrit dan abstrak sehingga tercipta kebermaknaan proses belajar peserta didik.

  • REKAN

Hal penting yang saya dapatkan dari rekan saya bahwa scaffolding memungkinkan perkembangan kemampuan fungsi kognitif peserta didik lebih tinggi karena mendapatkan support dan bantuan dari guru sebagai ahli ataupun teman sejawat yang lebih mampu.

  • DIRI SENDIRI

Sebagai calon guru, saya mendapatkan wawasan baru bahwa aktivitas yang dilakukan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran akan berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta didik yang mana guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar mampu membangun pengetahuan yang sesuai dengan situasi yang konkret supaya mereka dapat melampaui ZPDnya.

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?
Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

  • HAL YANG DIPAHAMI

Scaffolding berarti memberikan sejumlah besar bantuan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran kemudian peserta didik tersebut mengambil alih tangung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pembelajaran, memberikan contoh ataupun yang lain sehinggga memungkinkan mereka tumbuh mandiri. Pendekatan scaffolding perlu digunakan sebagai upaya peningkatan proses belajar mengajar, sehingga peserta didik memiliki kemampuan dalam memahami konsep materi, sikap positif juga keterampilan.

  • HAL YANG BARU DIPAHAMI

Perkembangan kognitif anak menurut konsep Vygotsky ini terbentuk karena interaksi dalam konteks sosial sehingga menyarankan adanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. Selain itu, kegiatan pembelajaran hendaknya peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan zona perkembangan proksimalnya atau potensinya melalui belajar dan berkembang sehingga guru perlu menyediakan berbagai jenis dan tingkat bantuan (helps/cognitive scaffolding) yang dapat memfasilitasi peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

  • HAL YANG INGIN DIPELAJARI

Saya ingin mempelajari tentang teori yang merevisi konsep Vygotsky mengenai scaffolding, yaitu teori aktivitas belajar membahas mengenai visi baru tentang ZPD yang disampaikan oleh Seth Chaiklin. Saya belum dapat memahami sepenuhnya mengenai teori aktivitas belajar ini sehingga saya ingin mempelajari lebih lanjut. Tantangan berikutnya yaitu tentang penerapannya di lapangan apakah memang benar teori scaffolding ZPD yang disampaikan Vygotsky ini memang benar efektif atau belum, karena di lapangan misalnya dalam 1 kelas terdapat berbagai macam peserta didik dengan karakteristik yang berbeda yang menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk memilih jenis scaffolding yang tepat.

  •  Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Mata kuliah ini, pada Topik 5 membahas mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sebagai sebagai scaffolding pada ZPD yang bertujuan untuk untuk meningkatkan kualitas dan mengoptimalkan perkembangan kognitif peserta didik melalui bimbingan dari guru sebagai ahli dan interaksi sosial bersama dengan teman di kelasnya.

  • Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

Matakuliah ini menjelaskan mengenai tahapan perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakteristik, serta kemampuan yang berbeda-beda menjadi informasi tambahan bagi guru agar dapat menentukan dan merancang pembelajaran scaffolding pada ZPD peserta didik dengan tepat. Tujuannya agar pembelajaran berpihak kepada peserta didik.

  • Filosofi Pendidikan Indonesia

Mata kuliah ini mengenalkan lebih detail mengenai identitas manusia Indonesia yang menganut nilai keberagaman, pancasila, dan religiusitas sebagai acuan nilai-nilai luhur bangsa yang perlu dihayati bersama dan diimplementasikan dalam lingkungan pembelajaran di sekolah kepada peserta didik supaya scaffolding yang diterapkan tidak menyimpang dari nilai-nilai tersebut.

  • Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran

Melalui matakuliah ini, gambaran mengenai penerapan scaffolding menjadi lebih utuh dengan penjelasan strategi literasi, asesmen literasi, proses kognitif peserta didik, dan lingkungan yang literat sebagai faktor pendukung yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan ZPDnya melalui belajar dan berkembang.

  • Prinsip Pengajaran dan Asesmen di Sekolah Dasar

Matakuliah ini menjelaskan tentang pendekatan TaRL yan menitikberatkan pada pembelajaran bediferensiasi dengan variasi konten, proses, atau produk yang dapat memfasilitasi perbedaan karakteristik peserta didik di dalam kelas baik dari segi kemampuan kognitif, dan gaya belajarnya. Hal tersebut termasuk bagian dari proses perancangan scaffoling pada ZPD.

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?
Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

  • MANFAAT

Manfaatnya yaitu saya mengerti bahwa segala sesuatu terkait kegiatan pembelajaran di kelas merupakan bagian dari scaffolding yang diberikan oleh guru kepada peserta didik untuk tujuan yang sama yaitu meningkatkan pemahamannya terkait materi. Tidak hanya itu, setelah mempelajari topik ini, saya memahami bahwa dibutuhkan interaksi konteks sosial yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar dan berkembang melalui kerja kelompok bersama dengan teman yang dianggap lebih mampu dan pendampingan bersama dengan guru sebagai ahli.

  • KESIAPAN

Kesiapan saya dalam mengajar dengan memperhatikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD peserta didik yaitu siap karena dalam arti luas scaffolding menurut saya segala bentuk kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang bertujuan membimbing peserta didik untuk melampaui tahap pemahaman di zona proksimalnya. Telah banyak pilihan pendekatan yang dapat dijadikan sebagai opsi untuk digunakan seperti TaRL, CRT, pembelajaran berdiferensiasi, ataupun model pembelajaran yang disarankan dalam kurikulum merdeka seperti PBL, PjBL, dan Inquiry Learning.

  • TINDAK LANJUT

Tindak lanjutnya yaitu saya harus berlatih dalam menentukan dan merancang jenis scaffolding yang tepat untuk diberikan kepada peserta didik di dalam kelas dengan karakterisktik mereka yang berbeda-beda. Saya juga masih terus ingin mempelajari ebih lanjut mengenai kasus apabila terdapat peserta didik yang cenderung lebih suka belajar mandiri sedangkan konsep scaffolding menitikberatkan pada kerja kelompok, maka, perlu ditinjau lebih lanjut pengelompokkan peserta didik berdasarkan pada apakah yang dinilai efektif diterapkan dalam kelas tersebut.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai